Peningkatan Kapasitas Petugas Rehabilitasi Sosial Terhadap Korban
Penyalahgunaan Napza Melalui Pendekatan Pekerjaan Sosial
Dalam rangka meningkatkan kapasitas petugas layanan rehabilitasi sosial bagi korban penyalahgunaan Napza, BRSKPN “Galih Pakuan” Bogor menyelenggarakan kegiatan bimtek selama 4 hari dimulai pada tanggal 9 Juli sampai dengan 12 Juli 2019. Peserta terdiri dari unsur Konselor Adiksi, JFT Pekerja Sosial, Penyuluh Sosial, serta perwakilan dari Seksi Layanan Rehabilitasi Sosial dan Sub Bagian Tata Usaha. Materi yang diberikan pada kegiatan Bimtek ini disesuaikan dengan platform pelayanan yang ditetapkan oleh Drirektorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI. Materi mengacu pada pengetahuan dan keterampilan berkaitan dengan pelaksanaan terapi, social care dan family support. Pada kegiatan ini juga diberikan sosialisasi dan petunjuk pengisian aplikasi yang dikeluarkan oleh BRSKPN “Galih Pakuan “ Bogor yaitu SIMPERZA dan aplikasi PROGRESA dari Direktorat Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahguna Napza.
Pada hari pertama, materi yang diberikan adalah tentang petunjuk pengisian aplikasi SIMPERZA (Sistem Monitoring Perkembangan Napza) kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi aplikasi PROGRESA (Program Rehabilitasi Napza). Petunjuk dan simulasi pengisian aplikasi SIMPERZA dipandu oleh Tim Admin. Aplikasi ini cukup menarik perhatian para peserta. Hal ini terlihat dari antusiasme mereka dalam mengakses aplikasi ini dan mengikuti setiap petunjuk pengisian yang disampaikan oleh Tim Admin. Pada sesi ini, Tim Admin menerangkan tentang fungsi setiap menu yang ada di aplikasi kemudian langsung praktek pengisian dengan menggunakan sampel data penerima manfaat. Pada kesempatan ini juga terjadi diskusi antara peserta dan Tim Admin mengenai masalah yang ditemukan pada saat menggunakan aplikasi. Materi kemudian dilanjutkan dengan pengenalan aplikasi PROGRESA yang dikeluarkan oleh Direktorat Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahguna Napza. Pada sesi ini peserta mencoba untuk memahami fungsi dan petunjuk pengisian PROGRESA. Kesulitan yang terlihat pada sesi ini adalah belum terdatanya akun pengguna sehingga peserta belum bisa mempraktekan pengisian aplikasi dikarenakan belum mempunyai user id dan password untuk log in.
Materi pada hari kedua berisi tentang pengetahuan dan keterampilan melakukan asesmen (ASI) serta teknik penyusunan rencana intervensi. Bertindak sebagai narasumber yaitu Bapak Aam Muharam dan Ibu Eni Rahayuningsih (Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung). Pada hari kedua ini terdapat penambahan peserta sebanyak 3 orang dari BRSKPN Bambu Apus yang berasal dari unsur Pekerja Sosial. Selain pemberian teori dan konsep tentang asesmen dan rencana intervensi, sesi materi ini juga diisi oleh simulasi kegiatan asesmen dan penyusunan rencana intervensi. Dari simulasi tersebut peserta kemudian dapat melihat unsur apa saja yang harus dilakukan petugas pada saat melakukan asesmen dan menyusun rencana intervensi termasuk soft skill yang harus dimiliki petugas agar proses asesmen dan penyusunan rencana intervensi dapat berjalan sebaik mungkin sesuai dengan tujuan dan kebutuhan. Pada kesempatan ini juga dibahas tentang instrumen asesmen ASI, domain apa saja yang terdapat dalam ASI dan petunjuk pengisiannya.
Materi pada hari ketiga yaitu tentang teknik intervensi dalam terapi fisik, psikososial, mental spiritual dan livelihood serta teknik pencatatan hasil perkembangan penerima manfaat dan hasil kegiatan pelayanan. Narasumber pada materi ini yaitu Bapak Epi Supiadi (Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung). Kemudian materi terakhir pada kegiatan Bimtek ini adalah tentang Parenting Skill dan Family Support yang disampaikan oleh Bapak J. Marbun (Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung). Materi ini sangat penting untuk menunjang pelayanan rehabilitasi yang dilakukan oleh BRSKPN “Galih Pakuan” Bogor. Tidak hanya berfokus kepada terapi yang diberikan kepada individu penerima manfaat, namun layanan rehabilitasi harus memperhatikan fungsi orang tua atau keluarga yang mempunyai peran penting dalam mendukung dan membantu proses pemulihan penerima manfaat korban penyalahguna Napza.
Secara keseluruhan, kegiatan bimtek ini mendapatkan perhatian dan apresiasi yang baik dari peserta. Materi cukup interaktif dan dapat menstimulan peserta untuk terlibat aktif dalam pembahasan materi yang disampaikan. Melalui kegiatan ini diharapkan para petugas pelayanan serta pihak lain dalam lembaga yang terlibat dalam proses pelayanan dapat terus memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya untuk terus melakukan pengembangan pelayanan rehabilitasi sosial terhadap korban penyalahgunaan Napza.